Mata
Kuliah : IDK II
HORMON REPRODUKSI PRIA
NAMA : ABDUL SALAM
NIM : P1106002
PRODI : ILMU
KEPERAWATAN
e-mail 1: ns.zsalam@yahoo.co.id (facebook)
e-mail 2 : zsalam.s.kep.ns@gmail.com (google)
PROGRAM
STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
GRAHA
EDUKASI MAKASSAR
2012
KATA
PENGANTAR
Penyusun
ucapkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga Makalah ini dapat terwujud. Paparan materi yang saya
sajikan dalam Makalah ini mengacu pada “Hormon Reproduksi Pria”
Makalah ini kami buat dengan
sebaik- baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun saya sadar
bahwa Makalah ini masih banyak kekurangannya, sehingga saran pembaca sangat
saya harapkan untuk pembuatan Makalah selanjutnya.
Kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada pihak yang telah membantu sehinnga makalah ini dapat terselesaikan pada
waktu yang telah ditentukan
Harapan penyusun kiranya Makalah ini
bermanfaat serta dapat meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan kesehatan.
Makassar,Maret 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang…………………………………………………………….4
B.
Rumusan Masalah………………………………………………………..5
C.
Tujuan……………………………………………………………………...5
BAB II PEMBAHASAN
A.
Defenisi Hormon…………………………………………………………..6
B.
Kelenjar Kelamin (Gonad)………………………………………………..7
C.
Mekanisme Kerja Gonad………………………………………………….9
D.
Hormon Reproduksi Pria………………………………………………….9
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan………………………………………………………………...16
B.
Saran………………………………………………………………………..16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….18
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang.
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah
karena tidak memiliki saluran sendiri.
Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik.
Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi
hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang.
Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang
penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal,
pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis).
Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi mulai kerja fungsi
testis pada masa puberitas dianggap bsrasal dari saraf, karena gonad yang tidak
matang dapaat dirangsang oleh gonadotropin yang sudah ada didalam hipotalamus
dan karena hipofise berespon terhadap hormon penglepas gonadotropin
hipotalamus, pusat maturasi seperti amgadala, didalam otak, melepaskan
penghambat sel eminensia mendiana hipotalamus, yang memungkinkan untuk
menghasilkan hormon penglepas gonadotropin (gonadotropin –releasing hormone,
GnRH) Pada pulsasi dengan frekuensi dan amplitudo yang tepat, yang merangsang
pelepasan hormon penglepasan hormon perangsang folikel (follicle-stimulating
hormone, FSH) dan luteinizing hormone (LH).
Sintesis dan sekresi hormon hipofisis anterior selain
dikontrol oleh hipotalamus,dipengaruhi oleh banyak faktor obat yaitu hormon alamiah,analog
dan disekantagonis hormon.hubungan antara hipofisis anterior dengan jaringan
ferifer yang dipengaruhi merupakan contoh sempurnah mekanisme umpan
balik.hormon hipofisis antrior mengatur sintesis dan sekresi hormon dan zat-zat
kimia di sel target;sebaliknya hormon yang disekresi tersebut mengatur juga
sekresi hipotalamus dan /atau hipofisis.konsep ini mendasari penggunaan
hormon untuk diagnosi dan terapi kelainan endokrin diklinik.interaksi berbagai
hormon ini menjelaskan mekanisme terjadinya efek samping beberapa jenis obat.
Hormon hippofisis anterior sangat esensial untuk pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, metabolisme dan respon terhadap
stress.
Hormon-hormon yang di hasilkan oleh hipofisis anterior dapat
di klasifikasikan menjadi 3 kelompok. Kelopmpok pertama berupa hormon somatropika yang meliputi
hormon pertumbuhan (GH= Samatotoprin), prolaktin (PRL),Laktogen plasenta (PL).
Kelompok ke dua berbentuk glikoprotein yaitu pirotropin (TSH): Lutinizing
Hormon (LH,) hormon folikel (FSH, Gonadotropin) berperan dalam pertumbuhan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Jelaskan Defenisi Hormon !
2.
Jelaskan kelenjar yang memproduksi
hormone reproduksi pria !
3.
Jelaskan cara kerja kelenjar hormone
!
4.
Jelaskan macam-macam hormone
reproduksi pria, pembentukan, fungsi, dan akibat kelebihan serta kekurangan
hormone !
C. Tujuan
1. Mengetahui
defenisi hormon
2. Mengetahui
kelenjar hormon
3. Mengetahui
kerja kelenjar hormon
4. Mengetahui
hormone reproduksi pria, pembentukan, fungsi, akibat kelebihan dan
kekurngannya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Hormon
Hormon adalah
zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk ke dalam peredaran
darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik. Jaringan yang
dipengaruhi umumnya terletak jauh dari empat hormon tersebut dihasilkan,
misalnya hormon pemacu folikel (FSH, follicle stimimulati hormone ) yang
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior hanya merangsang jaringan tertentu
di ovarium. Dalam hal hormon pertumbuahn lebih dari satu organ menjadi terget
sebab hormon pertumbuahan mempengaruhi sebagai jenis jaringan dalam badan.
Jaringan target suatu hormon sangat spesifik karena sel-selnya mempunyai
reseptor untuk hormon tersebut. Sumber hormon alami adalah ternak sapi,
babi dan biri-biri. Tetapi beberapa hormon demikian khas sifatnya sehingga yang
berasal dari binatang tidak efektif pada manusia misalnya hormon pertumbuahan,
FSH dan LH9 (luteinizing hormone). Hormon yang berasal dari hewan dapat
menimbulkan reaksi imunologis.
Saat ini uintuk
menghasilkan hormon alami dipakai cara rekayasa genetika. Melalui rekayasa
genetika, DNA mikroba dapat di arahkan untuk memproduksi rangkayan asam amino
yang urutnya sesui hormon manusia yang diinginkan. Dengan cara ini dapat dibuat
hormon alami dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat. Hormon hasil rekayasa
genetika tidak menimbulkan reaksi imunologi karena sama dengan hormon manusia
asli. cara ini sangat membantu pengadaan hormon yang dialam ini jumlahnya
sangat sedikit misalnya hormon pertumbuhan.
B.
Kelenjar Kelamin ( Gonad )
Kelenjar
kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun fungsi utamanya adalah
memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi hormon.
Kelenjar kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin
perempuan berada pada ovarium.
Gonad (hormon
kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin hormon
(GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari .Hipofisis mengsilkan 2 jenis
gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu hormon pemacu folikel
(FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing hormone). Pada setiap
spesies tertentu hipofisis penting selama kehamilan, sedangkan umumnya
kehamilan dapat berjalan tanpa hipofisis.
Gonadotropin hipofisis
adalah hormon glikoprotein (peptida) dan hanya efektif bila diberikan dalam
bentuk suntikan. Kadar gonadotropin dalam urin dapat diukur radioimmunoasay,
berdasarkan antibodi spesifik terhadap gugus yang membeda-bedakan dengan
masing-masing hormon hipofisis.
Di dalam testis
terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atau androgen.
Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis
(proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki.
Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi
besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian
tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan sekitar
kemaluan.
Sementara itu, hormon
estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium. Estrogen
dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH. Hormon
estrogen berfungsi saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai
berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di
ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam
pembentukan lapisan endometrium.
Bagi wanita,
hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi
hormon FSH, dan memperlan-car produksi laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan
oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.
FSH pada
wanita menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel graaf. Di bawah
pengaruh LH, folikel yang telah berkembang mensekresi estrogen dan progesteron.
LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan juga mempengaruhi korpus luteum
untuk mensekresi estrogen dan progesteron. Proses terakhir dikenal sebagai
aktivitas laktogenik, yang pada beberapa spesies berada dibawah
pengaruh proklatin. Sedangkan FSH pada pria berfungsi menjamin terjadinya
spermatogenesis, antara lain dengan mempertahankan fungsi tubulus seminiferus,
LH merangsang sel leydig mensekresi testoteron.
C.
Mekanisme Kerja Kelenjar Gonad
Mekanisme kerja
hormon tropik adenohipofisis misalnya hormon Gonadotropin (hormon kelamin)
merupakan mekanisme kerja hormon pada taraf selular tergantung jenis hormonnya,
mengikuti salah satu mekanisme berikut:
Hormon
berinteraksi dengan reseptornya mengakibatkan perangsangan atau penghambatan
mengubah kecepatan sintesis siklik AMP dari ATP ,selanjutnya siklik AMP
berfungsi sebagai mediator intrasel untuk hormon tersebut dan seluruh sistem
ini berfungsi sebagai suatu mekanisme spesifik sehingga efek spesifik suatu
hormon dapat terjadi.
Siklik
AMP mempengaruhi berbagai proses dalam sel,dan efek akhirnya bergantung
dari kapasitas serta fungsi dari sel tersebut.siklik AMP menyebabkan aktivasi
enzim-enzim protein kinase yang terlibat dalam proses fosforilasi pada sintesis
protein dalam sel.siklik AMP mempengaruhi kecepatan proses ini.metabolisme
siklik AMP menjadi 5,AMP dikatalisis oleh enzim fosfodiesterase yang
spesifik.dengan demikian zat-zat yang menghambat enzim fosfodiesterase dapat
menyebabkan timbulnya efek mirip hormon.
D. Hormon-Hormon
Reproduksi pada Pria
1. Hormon
Testosteron
Hormon laki-laki, testosterone, dan hormon-hormon
perempuan terbentuk dari bahan dasar yang sama yaitu kolesterol.
Testosteron adalah zat androgen utama yang disintesis
dalam testis, ovarium, dan anak ginjal. Testosteron (C19H28O2) adalah molekul
yang dibentuk dari atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Testosteron adalah
hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utamanya adalah testis pada
jantan dan indung telur pada wanita. Sel-sel Leydig dari testis distimulasi
oleh LH untuk menghasilkan testosteron sbanyak 2,5-11 mg sehari. Produksi
testosteron mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu menurun drastic pada
usia 40 tahun . DHEA (dehidro-epi-androsteron) dan androstendion merupakan
prekursor testosteron yang dibentuk oleh anak ginjal.
Testosteron dihasilkan oleh hormon LH yang dilepaskan
kelenjar pituitari. Tetapi, hormon LH dikendalikan oleh testosteron sebagaimana
testosteron dikendalikan oleh LH. Saat jumlahnya di dalam darah meningkat,
molekul testosteron melakukan tekanan pada kelenjar pituitari yang menyebabkan
kelenjar itu menghentikan produksi LH. Hanya ketika jumlah testosteron menurun
produksi LH dimulai lagi. LH yang dihasilkan mengaktifkan zakar dan
memerintahkan produksi tambahan agar menaikkan jumlah testosteron.
Ø Fungsi
Hormon Testosteron
Baik
bagi jantan atau betina, testosteron memiliki peranan penting pada kesehatan.
Fungsinya adalah meningkatkan libido, fungsi imun, energi, dan perlindungan
dari osteoporosis.
Namun
pengaruh testosteron bagi pria lebih besar sebab pria memproduksi hormon
testosteron lebih banyak, yakni sekira 20 kali lipat dari testosteron pada
wanita. Bagi pria, testosteron merupakan hormon seks yang punya peran penting
dalam fungsi seksual,produksi sperma, pembentukan otot, dan intonasi suara.
Riset
membuktikan bahwa hormon testosteron dalam jumlah yang normal sangat penting
untuk mengurangi resiko diabetes dan penyakit kardiovaskular/peredaran darah.
Selain itu,pria yang kadar hormon testosteronnya normal lebih panjang umur
daripada pria yang kadar hormon testosteronnya rendah.
Kadar
testosteron yang normal adalah berada di kisaran 12 nmol/1 sampai 40 nmol/1.
Jika kurang dari itu,maka mengidap sindrom kekurangan testeron ( Testosterone
Deficiency Syndrome/TDS ). Pada pria, testosteron menyebabkan otot tubuh pria
bisa terbentuk dan tumbuhnya rambut di sekitar tubuh, juga meningkatkan libido
dan agresivitas. Sementara estrogen diproduksi secara signifikan dalam jumlah
yang lebih tinggi pada wanita, meskipun para peneliti percaya bahwa pria atau
orang yang kurang produksi estrogennya, memiliki libido rendah.
Testosteron
memiliki sejumlah khasiat fisiologi yang penting sebagai berikut :
1. Efek
virilisasi. Testosteron bertanggung jawab atas cirri kelamin pria primer dan
sekunder serta memegang peranan penting dalam spermatogenesis. Hormon ini juga
berperan dalam mempenagruhi hasrat seks (libido) dan daya ereksi (potensi).
2. Efek
anabol. Testosteron membnatu meningkatkan pembentukan protein dan pertumbuhan
sel-sel otot.
3. Efek tulang. Pada anak laki-laki, selama pubertas
produksi terstosteron meningkat dengan kuat yang mengakibatkan mereka tumbuh
lebih panjang dalam beberapa waktu.
Ø Faktor
yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Kadar Testosteron
Male menopause atau late-onset hypogonadism dialami 2% pria setengah baya. Pria yang mengalami menopause biasanya mempunyai kadar testosteron rendah yang dikaitkan dengan ereksi pagi yang buruk, gairah seks rendah dan disfungsi ereksi.
Male menopause atau late-onset hypogonadism dialami 2% pria setengah baya. Pria yang mengalami menopause biasanya mempunyai kadar testosteron rendah yang dikaitkan dengan ereksi pagi yang buruk, gairah seks rendah dan disfungsi ereksi.
Hormon
testosteron pria menurun sekitar 1-15 % per tahun, dimulai pada usia 45 tahun.
Meski menopause pada pria bisa terjadi, menopause pada pria bisa dibilang
langka. Kadar testosteron rendah ini juga terkait dengan simptom lain seperti
depresi, lelah, dan tak bisa berhubungan intim. Selain itu juga terdapat
simptom yang tidak terkait dengan testosteron rendah. Simptom antara lain
terdiri dari gangguan pola tidur, konsentrasi buruk, merasa tidak berharga dan
merasa sangat cemas.
Namun
jangan salah meng-istilahkan male menopause, karena artinya bisa menyesatkan,
menganggap bahwa semua pria akan mengalaminya. Penurunan testosteron pada pria
tua benar-benar alamiah dan proses normal yang akan dialami pria ketia menua.
1. Penyebab menopause pada pria / andropause
adalah :
a.
Faktor lingkungan. Bisa berupa pencemaran/
polusi lingkungan, pengaruh bahan kimia (termasuk bahan pengawet makanan,
limbah), kurang tersedianya air bersih, suasana lingkungan, kebisingan,
ketidaknyamanan tempat tinggal, diet, dan pola makan.
b. Faktor
organik. Perubahan hormon, seperti testosteron, DHEA (dehydroepiandrosteron),
DHEA-S (Dehydroepiandrosteron Sulfat), melatonin, GH (Growth Hormone), IGF-1
(Insulin-like Growth Factor-1), prolaktin.
c. Faktor
psikogenik. Misalnya: stres psikis dan fisik, pensiun, tujuan hidup yang tak
realistis, penolakan terhadap kemunduran tubuh, kemampuan berpikir, disertai
perasaan takut (takut: tua, ditinggalkan istri, pendapatan berkurang, sakit,
mati).
d. Terlalu
banyak lemak meningkatkan kadar estrogen yang menurunkan kadar testosteron,
sebagai hasilnya hubungan seksual Anda akan menderita kinerja rendah dan
dorongan seks dan libido berkurang.
2. Gejala
pria yang akan mengalami menopause adalah:
a. Produksi
testosteron melemah
Produksi
testosteron semakin melemah seiring dengan berbagai penyakit yang menemani masa
andropause pada pria. Penyakit seperti depresi, obesitas, atau kondisi lain
mempengaruhi produksi testosteron. Bedanya, saat menopause wanita kehilangan
hormon estrogen secara total, dan kesempatan mendapati anak mulai berkurang.
Andropause pada pria tidak lantas berarti produksi testosteron berhenti total.
Meski menunjukkan gejala endropause, saat usia semakin menua pria masih bisa
memiliki anak.
b. Tubuh
panas dingin
Sama
seperti gejala pada wanita, pria juga mengalami panas-dingin. Tubuh panas dan
berkeringat secara esktrem, lalu mulai dingin. Gejala ini diikuti dengan pusing
dan mual. Gejala seperti ini hanya bertahan beberapa menit, dan terjadi dalam 2
hingga 4 jam.
c. Perubahan
mood
Perubahan
mood merupakan hasil dari fluktuasi pada hormon saat menopause. Hormon
mempengaruhi level serotonin dalam otak, yang kemudian mempengaruhi mood. Mood
akan positif dengan jumlah serotonin yang tinggi, dan menjadi negatif jika
levelnya sedikit. Perubahan mood pada pria memang tidak terlalu intens seperti
pada wanita. Meski begitu, mood pada pria bisa terlihat berubah saat merespons
kondisi tertentu. Bahkan gejala seperti ini jika bertahan lama akan menjadi
depresi.
d. Mudah
lupa
Kemampuan
konsentrasi dan mengingat akan berkurang saat pria memasuki masa andropause,
meskipun tidak ada hubungan yang jelas antara tingkat hormon dengan penurunan
memori.
Kombinasi
gejala panas-dingin, perubahan mood, penurunan libido dan berat badan,
merupakan gejala andropause yang mengarah kepada stres dan penurunan kemampuan
mentalitas. Cepat lupa, misalnya, namun ini juga terkait dengan usia. Namun
hanya karena lupa menyimpan kunci, misalnya, bukan berarti lantas dikatakan
andropause.
e. Gairah
seks menurun
Gejala
paling umum dari andropause adalah penurunan libido. Hampir 80 persen pria
mengalami gejala ini. Perawatan medis bisa mengatasi disfungsi ereksi yang
disebabkan andropause ini.
Ø Akibat
Kelebihan dan Kekurangan Testosteron
Rendahnya
kadar hormon ini menyebabkan seseorang mengalami kelelahan kronis,gangguan
ereksi,depresi,dan postur tubuh yang kurang tegap maupun berkurangnya kemampuan
atletik.
Kekurangan
testosteron dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan turunnya gairah seks, dan
kelebihan testosteron dapat meningkatkan gairah seks, baik pada pria maupun
wanita. Namun, kadar testosteron tidak begitu mempengaruhi daya tarik dan
gairah seks saat mereka berada pada batas rata-rata. Gairah seks cenderung
dipengaruhi oleh perangsang dari luar (gambar, suara, sentuhan) daripada oleh
variasi hormon seks, kecuali dalam beberapa kasus langka. Pada pria, terlalu
sedikit testosteron dapat menyebabkan sulit mendapat atau menjaga ereksi, namun
tidak jelas apakah kekurangan testosteron mempengaruhi fungsi seksual wanita
selain menurunkan gairah.
Setelah
sekitar usia 40, kadar testosteron mulai menurun sekitar satu persen per tahun.
Penurunan ini pada awalnya hampir tidak terlihat. Tapi seiring tahun-tahun
berlalu, Anda akan mulai mendapat ekstra beberapa kilo yang tidak diinginkan,
mengalami kehilangan otot, dan pada usia 60 bahkan ada risiko impotensi dan
penyakit tulang rapuh (osteoporosis). Pada pria yang lebih muda kadar testosteron
rendah dapat disebabkan oleh masalah kesehatan mendasar seperti kerusakan
testis, gangguan kelenjar hipofisis atau bahkan dari efek samping obat resep.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari makalah ini adalah :
·
Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antarsel
atau antarkelompok sel.
·
Testosteron adalah zat androgen utama yang
disintesis dalam testis, ovarium, dan anak ginjal. Testosteron (C19H28O2)
adalah molekul yang dibentuk dari atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen.
Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utamanya
adalah testis pada jantan dan indung telur pada wanita.
·
Faktor
yang dapat menyebabkan produksi testosteron terganggu antara lain faktor
lingkungan, faktor organik, faktor psikogenik, dan faktor kelebihan lemak.
·
Kekurangan testosteron dalam jumlah yang
besar dapat menyebabkan turunnya gairah seks, dan kelebihan testosteron dapat
meningkatkan gairah seks, baik pada pria maupun wanita.
B. Saran
Adapu saran kami pada makalah
ini yaitu :
·
Untuk seluruh lapisan masyarakat hendaknya
memperhatikan kondisi kebersihan tubuh dan alat reproduksi dari hal-hal yang
dapat mengganggu kesehatan reproduksi.
·
Untuk mahasiswa agar lebih fokus dalam
mempelajari system reproduksi.
·
Untuk pemerintah agar mendirikan lembaga
sosialisasi yang mencakup maslah system reproduksi
·
Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembuatan
makalah berikutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Adashi
EY; peptides; stimulators and inhibitors of follikuler growth and
diferentiation. Endocrinol metab clin north Am 1992; 21 : 1
Baird
DT, Glasier AF: Hormonal contraception. N Engl j Med 1993 ; 328; 1543.
Bardin
W, Swerdloff RS, santen RJ: Androgens: Risks and benefits, J Clin Endocrinol
Metab 1991; 73; 4.
Bagdade
JD et al: Effects of tamoxifen teratment on plasma lipds and lipoprotein lipid
concentrasion. J Clin Endocrinol Metab 1990; 70; 1132.
Barbieri
RL, Ryan KJ; Danazol; Endocrinol Pharmakology and therapiutic application. AM J
Obstet Gynecol 1981; 141; 453.
Ahmad.
2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 14,
80
Amien,
M. Et al. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai
Pustaka, Jakarta. h. 230 – 232.
Encyclopaedia
Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago.
Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yudhistira, Jakarta.h. 65-66, 68.
Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yudhistira, Jakarta.h. 65-66, 68.
Karmana,
O. dan Anwar, A. 1987. Penuntun Pelajaran BIOLOGI Untuk SMA Kelas IIA2 Semester
3 dan 4. Penerbit Ganeca Exact, Bandung. h. 305 – 308.
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/09/09/apa-itu-hormon/.
http://www.harunyahya.com/indo/hormon/hormon_07.html.
http://www.harunyahya.com/indo/hormon/hormon_07.html.
http://id.shvoong.com/pengaruh-hormon-testosteron-bagi-pria/. http://netsains.com/misteri-menopause-pada-pria/.
http://www.harunyahya.com/indo/hormon/hormon_07.html.
http://id.shvoong.com/pengaruh-hormon-testosteron-bagi-pria/. http://netsains.com/misteri-menopause-pada-pria/.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar