Mata Kuliah : IDK ( Ilmu Dasar Keperawatan ) I
PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
NAMA : ABDUL SALAM
STIKES GRAHA EDUKASI MAKASSAR
S1 KEPERAWATAN ( Semester 1 )
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat dan
karunianya sehingga makalah ini dapat terwujud.Paparan materi yang kami sajikan
dalam makalah ini mengacu pada Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi.
Makalah ini kami
buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun
kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,sehingga saran
pembaca sangat kami harapkan untuk pembuatan makalah berikutnya
Kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat
terselesaikan pada waktu yang telah ditentukan
Harapan kami
kiranya makalah ini bermanfaat serta dapat meningkatkan mutu dan daya saing
pendidikan kesehatan.
Makassar,27 Februari 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Bab II
Pembahasan
A. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan
B. Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
C. Hormon-hormon terkait dengan Kebutuhan Nutris
D. Makro dan Mikronutrien
E. Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein
F. Metabolisme Purin, Pirimidin, dan Porfirin
G. Pembentukan Urea
H. Keadaan Kenyang dan Puasa
I. Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi
Bab III Masalah
Pertanyaan dan Jawaban dari Peserta
Diskusi
Bab IV Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Semua sel tubuh
membutuhkan makanan yang cukup, makanan merupakan kebutuhan pokok untuk hidup,
dan beberapa zat makanan penting sekali untuk kesehatan. Bila makanan tidak
mengandung zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh kelancaran kerja fisiologis akan
terganggu.
Sistem yang berperan
dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas
saluran pencernaan dan organasesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut
sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati,
kantong empedu, dan pancreas
B.
Rumusan Masalah
1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan
2. Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
3. Hormon-hormon terkait dengan Kebutuhan Nutris
4. Makro dan Mikronutrien
5. Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein
6. Metabolisme Purin, Pirimidin, dan Porfirin
7. Pembentukan Urea
8. Keadaan Kenyang dan Puasa
9. Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi
C.
Tujuan
1. Mengetahui anatomi dan fisiologi Sistem Pencernaan
2. Mengetahui proses pemenuhan kebutuhan nutrisi
3. Mengetahui Hormon-hormon terkait dengan kebutuhan nutrisi
4. Mengetahu makro dan mikronutrien
5. Mengetahu metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
6. Mengetahui metabolisme purin, pirimidin, dan porfirin
7. Mengetahui pembentukan urea
8. Mengetahui keadaan kenyang dan puasa
9. Mengetahui tanda dan gejala kecukupan nutrisi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Anatomi dan Fisiologi Sistem
Pencernaan
v Anatomi
ü SISTEM PENCERNAAN
ü Saluran cerna ( traktus gastrointestinal )
1. Mulut
2. Pharinx
3. Esophagus
4. Gaster (Lambung)
5. Usus Halus
·
Duodenum ( usus dua belas jari )
·
Jejenum ( usus kosong )
·
Ileum ( usus penyerapan )
6. Usus Besar
·
Colon senden
·
Colon transversum
·
Colon desenden
·
Colon sigmoid
7. Rektum
8. Anus
ü Organ-organ assesoris / tambahan
1. Gigi
2. Lidah
3. Kelenjar ludah
4. Hati
5. Kandung Empedu
6. Pankreas
v Fisiologi
Sistem
pencernaan atau system gastrointestinal ( mulai mulut samapai anus ) adalah
organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan , mencernanya menjadi
zat-zat gizi dan energy, menyerap zat-zat gisi kedalam aliran darah serta
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau sisa proses pencernaan
dari tubuh.
Saluran
pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (pharynx), esophagus, lambung
(gaster), usus halus, usu besar, rectum dan anus. Sistem pencernaan juga
meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pancreas,
hati, dan kandung empedu
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan
(faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.
Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran
pencernaan, yaitu gigi, lidah, kelenjar ludah,
pankreas, hati dan kandung empedu.
ü Fungsi Sistem Pencernaan
1.
Menerima nutrient ( proses
menelan / ingesti )
2.
Menghancurkan nutrient dalam
bentuk molekul-molekul kecil untuk mencapai dan memasuki aliran darah ( proses
pencernaan / digesti)
3.
Memungkinkan molekul-molekul tadi
untuk memasuki aliran darah (proses penyerapan / absorbsi) sehingga dapat
dikirimkan keseluruh jaringan. Dimana semua proses tersebut dikoordinasi oleh
gerakan otot halus dan sekresi saluran pencernaan.
·
Prose Pencernaan
1.
Ingesti
ü
Memasukkan makanan kedalam rongga
mulut
ü
Memotong makanan menjadi
potongan-potongan yang halus ( proses pengunyahan ).
ü
Membasahi makanan dengan sekresi
kelenjar salivarius/ kelenjar ludah
ü
Menelan makanan (deglutition)
2.
Digesti
Makanan yang telah ditelan didorong
oleh gerakan propulsive (pendorongan) melewati oropharynx dan esophagus menuju
lambung untuk diproses lebih lanjut oleh enzim pencernaan dan asam lambung,
meliputi
ü Tepung dipecah menjadi monosakarida oleh enzim amylase
ü Protei dipecah menjadi dipeptida dan asam amino oleh enzim pepsin
dan trypsin
ü Lemak dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak bebas oleh
enzim lipase dan esterase
3.
Absorbsi
Penyerapan monosakarida seperti glukosa, asam amino dan
monogliseri asam-asam lemak, air, bikarbonat, dan kalsium dari lumen
gastrointestinal ke aliran darah atau limfe
4.
Defekasi
Pengeluaran sisa
makanan yang tidak dicerna oleh tubuh melalui anus dalam bentuk feces.
·
Struktur Sistem Pencernaan
ü
Traktus Gastrointestinal (saluran
pencernaan )
1. Mulut
2. Pharinx
3. Esophagus
4. Lambung
5. Usus halus
6. Usus besar
7. Rectum
8. Anus
ü
Organ-organ assesoris
1.Gigi
2. Lidah
3. Kelenjar Ludah
4. Hati
5. Kandung Empedu
6. Pankreas
·
Saluran Pencernaan
1) Mulut
Mulut
merupakan bagian awal dari saluran pencernaanyang terdiri atas dua bagian luar
(vestibula), yaitu ruang diantar gusi, gigi, bibir, dan pipi; serta bagian
dalam yang terdiri dari rongga mulut.
Terjadi proses mekanik dan kimia.
1.
Proses mekanik berupa penghancuran
makanan oleh alat2 pada mulut.
2.
Proses kimia berupa reaksi
makanan dengan enzim2 yg terdpt pada saliva.
2)
Faring dan esophagus
Faring
merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang hidung, mulut, dan laring.Faring berbentuk kerucut dengan
bagian terlebar di bagian atas yang berjalan hingga vertebrae servikal keenam.
Faring langsung berhubungan dengan esophagus,
sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang ±20-25 cm yang terletak
di belakang trachea dan di depan tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks
menembus diafragma yang berhubungan
langsung dengan abdomen dan menyambung dengan lambung. Esophagus
merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menuju lambung,
bentuknya seperti silinder yang
berongga dengan panjang 2 cm. Kedua ujungnya dilindungi oleh
sphincter.Dalam keadaan normal sphincter bagian atas selalu tertutup, kecuali
bila ada makanan masuk ke dalam lambung.Keadaan ini bertujuan untuk mencegah
gerakan balik ke oragan bagian atas, yaitu esophagus. Proses penghantaran
makanan dilakukan dengan kerja peristaltic.
3)
Lambung
Lambung
merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas (disebut
fundus), bagian utama, dan bagian bawah yang horizontal (disebut antrum
pilorik).Lambung ini berhubungan langsung dengan esophagus melalui
orifisium kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung
terletak di bawah diafragma dan di depan pancreas.
Lambung
memiliki fungsi sebagai berikut :
a) Fungsi
motoris adalah menampung makanan, mencegah makanan menjadi partikel kecil, dan
mencampurnya dengan asam lambung.
b) Fungsi
sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogenrennin, dan lipase.
Pepsinogen diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat memecah protein
menjadi proteosa an peptone.
4)
Usus Halus
Usus
halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus halus
merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5m dalam keadaan hidup. Pada dinding usus
halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula jaringan limfa yang
disebut kelenjar soliter yang berfungsi sebagai pelindung terhadap
infeksi.Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan meng absorpsi chime
dari lambung.Zat makanan yang telah haluskan diabsorpsi di dalam usus halus,
yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan bantuan
vitamin D; serta vitamin A,D,E dn K dengan bantuan empedu dan asam folat.
5)
Usus
Besar
Usur
besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup ileokolik
atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan.Fungsi utama usus besar adalah
mengabsorsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa.
·
Organ Asesoris
§ Hati, merupakan kelenjar
terbesar di dalam tubuh.
§ Kantong empedu,
merupakan sebuah kantong yang terletak di bawah kanan hati atau lekukan
permukaan bawah hati sampai di pinggiran depan yang memiliki panjang 8-12
cm, dengan kapasitas 40-60 cm3.
§ Pankreas merupakan
kelenjar yang strukturnya sama dengan kelenjar ludah dengan memilliki panjang ±
15 cm.
§ Kelenjar Ludah
o Macam kelenjar ludah
- Kelenjar Parotis
Kelenjar parotis adalah kelenjar-liur yang terbesar.Ia
dikelilingi oleh ramus mandibula dan menyekresikan air liur melalui Duktus
Stensen menuju kavum oral untuk membantu mengunyah dan menelan.
- Kelenjar Submandibula
Kelenjar Submandibula adalah sepasang kelenjar yang
terletak di rahang bawah, di atas otot digatrik.Produksi sekresinya adalah
campuran serous dan mukous dan masuk ke mulut melalui duktus Wharton.Walaupun
lebih kecil daripada kelenjar parotis, sekitar 70% saliva di kavum oral
diproduksi oleh kelenjar ini.
- Kelenjar Sublingua
Kelenjar Sublingua adalah sepasang kelenjar yang
terletak di bawah lidah di dekat kelenjar submandibula.Sekitar 5% air liur yang
masuk ke kavum oral keluar dari kelenjar ini.
- Kelenjar Liur Minor
Terdapat lebih dari 600 kelenjar liur minor yang
terletak di kacum oral di dalam lamina propria mukosa oral.Diameternya 1-2mm.
Kelenjar ini biasanya merupakan sejumlah asinus yang terhubung dalam lobulus
kecil. Kelenjar liur minor mungkin mempunyai saluran ekskresi bersama dengan
kelenjar minor yang lain, atau mungkin juga mempunyai saluran sendiri. Secara
alami, sekresi utamanya adalah mukous (kecuali Kelenjar Von Ebner) dan
mempunyai banyak fungsi, seperti membasahi kavum oral dengan saliva.Masalah
gigi biasanya berhubungan dengan kelenjar liur minor.
B.
Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
·
Ingesti
ü
Memasukkan makanan kedalam rongga
mulut
ü
Memotong makanan menjadi
potongan-potongan yang halus ( proses pengunyahan ).
ü
Membasahi makanan dengan sekresi
kelenjar salivarius/ kelenjar ludah
ü
Menelan makanan (deglutition)
·
Digesti
Makanan yang telah ditelan didorong
oleh gerakan propulsive (pendorongan) melewati oropharynx dan esophagus menuju
lambung untuk diproses lebih lanjut oleh enzim pencernaan dan asam lambung,
meliputi
ü Tepung dipecah menjadi monosakarida oleh enzim amylase
ü Protei dipecah menjadi dipeptida dan asam amino oleh enzim pepsin
dan trypsin
ü Lemak dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak bebas oleh
enzim lipase dan esterase
·
Absorbsi
Penyerapan monosakarida seperti glukosa, asam amino dan
monogliseri asam-asam lemak, air, bikarbonat, dan kalsium dari lumen
gastrointestinal ke aliran darah atau limfe
·
Defekasi
Pengeluaran sisa
makanan yang tidak dicerna oleh tubuh melalui anus dalam bentuk feces.
C.
Hormon-hormon terkait dengan
Kebutuhan Nutrisi
·
Hormon Insulin
ü Pengertian
Insulin adalah hormon yang mengatur pusat
untuk metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh. Insulin menyebabkan
sel-sel di hati, otot, dan jaringan lemak untuk mengambil glukosa dari darah,
menyimpannya sebagai glikogen di hati dan otot.
Insulin menghentikan penggunaan lemak sebagai
sumber energi dengan menghambat pelepasan glukagon. Dengan pengecualian dari
diabetes mellitus dan sindrom gangguan metabolisme Metabolik, insulin diberikan
dalam tubuh dalam proporsi konstan untuk menghilangkan kelebihan glukosa dari
darah, yang sebaliknya akan menjadi racun. Ketika kadar glukosa darah turun di
bawah tingkat tertentu, tubuh mulai menggunakan gula disimpan sebagai sumber
energi melalui glikogenolisis, yang memecah glikogen yang tersimpan di hati dan
otot menjadi glukosa, yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.
Seperti tingkat adalahekanisme metabolisme pusat kontrol, statusnya juga
digunakan sebagai sinyal kontrol untuk sistem tubuh lainnya (seperti penyerapan
asam amino oleh sel-sel tubuh). Selain itu, memiliki beberapa efek anabolik
lain di seluruh tubuh.
ü Fungsi
Fungsi
insulin yang mengikat :
• Aktivitas hormon
• binding protein
• Proses metabolisme glukosa
• generasi metabolit prekursor dan energi
• respons fase-akut
• permukaan sel reseptor transduksi sinyal terkait
• sel-sel sinyal
• kematian sel
• glukosa transportasi
• negatif dari proses regulasi protein katabolik
• positif regulasi dari proses biosintesis oksida nitrat
• negatif regulasi vasodilatasi
• positif regulasi vasodilatasi
• alpha-beta sel T aktivasi
• regulasi sekresi protein
• positif regulasi sekresi sitokin
• positif regulasi nitrat oksida sintase kegiatan
• Aktivitas hormon
• binding protein
• Proses metabolisme glukosa
• generasi metabolit prekursor dan energi
• respons fase-akut
• permukaan sel reseptor transduksi sinyal terkait
• sel-sel sinyal
• kematian sel
• glukosa transportasi
• negatif dari proses regulasi protein katabolik
• positif regulasi dari proses biosintesis oksida nitrat
• negatif regulasi vasodilatasi
• positif regulasi vasodilatasi
• alpha-beta sel T aktivasi
• regulasi sekresi protein
• positif regulasi sekresi sitokin
• positif regulasi nitrat oksida sintase kegiatan
·
Hormon Glukagon
ü Pengertian
Glukagon adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh pankreas,
meningkatkan kadar glukosa darah.
Glukosa
disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen, yang merupakan pati-seperti polimer
rantai terdiri dari molekul glukosa. Sel-sel hati (hepatosit) memiliki reseptor
glukagon. Ketika glukagon mengikat pada reseptor glukagon, sel-sel hati
mengubah glikogen menjadi polimer molekul glukosa individu, dan melepaskan
mereka ke dalam aliran darah, dalam proses yang dikenal sebagai glikogenolisis.
Seperti toko-toko menjadi habis, glukagon kemudian mendorong hati untuk
mensintesis glukosa tambahan oleh glukoneogenesis. Glukagon mematikan
glikolisis di hati, menyebabkan intermediet glikolisis akan shuttled untuk
glukoneogenesis.
ü Fungsi
Fungsi
molekul reseptor yang mengikat :
•
Aktivitas hormon
• glukagon reseptor yang mengikat
Komponen seluler
• glukagon reseptor yang mengikat
Komponen seluler
•
ekstraseluler wilayah
• ekstraseluler wilayah
• ruang ekstraseluler
• fraksi larut
• sitoplasma
• membran plasma
• membran plasma
Proses biologis
• ekstraseluler wilayah
• ruang ekstraseluler
• fraksi larut
• sitoplasma
• membran plasma
• membran plasma
Proses biologis
•
proses metabolisme cadangan energi
• sinyal transduksi
• G-protein reseptor ditambah protein signaling jalur
• G-protein signaling, ditambah dengan utusan cAMP kedua nukleotida
• perilaku makan
• proliferasi sel
• negatif pengaturan nafsu makan
• regulasi sekresi insulin
• seluler respon terhadap stimulus glukagon
• sinyal transduksi
• G-protein reseptor ditambah protein signaling jalur
• G-protein signaling, ditambah dengan utusan cAMP kedua nukleotida
• perilaku makan
• proliferasi sel
• negatif pengaturan nafsu makan
• regulasi sekresi insulin
• seluler respon terhadap stimulus glukagon
·
Hormon Pertumbuhan ( Growth Hormone )
ü Pengertian
Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida
yang merangsang pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan
hewan lainnya.
Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino
rantai polipeptida tunggal yang disintesis, disimpan, dan disekresi oleh
sel-sel somatotroph dalam sayap lateral kelenjar hipofisis anterior.
Somatotropin (STH) mengacu pada hormon pertumbuhan 1 diproduksi secara alami
dalam hewan, sedangkan somatropin merujuk pada hormon pertumbuhan yang
diproduksi oleh teknologi DNA rekombinan.
ü Fungsi
Hormon pertumbuhan digunakan sebagai obat
resep dalam pengobatan untuk mengobati gangguan pertumbuhan anak dan defisiensi
hormon pertumbuhan dewasa.
·
Hormon Tiroksin
ü Pengertian
Tiroksin
adalah hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Ini mendorong
sintesis protein (blending) dan pertumbuhan, dan juga membantu mengatur
metabolisme tubuh.
Tiroksin diproduksi oleh kelenjar tiroid
dengan cara yang sangat kompleks. Ketika tingkat tiroksin dalam darah adalah
rendah, hipotalamus otak (bagian dari otak yang mengatur fungsi tubuh)
menghasilkan hormon thyrotropin-releasing. Hal ini merangsang kelenjar
pituitary untuk menghasilkan Thyrotropin. Thyrotropin adalah hormon
thyroid-stimulating hormone (TSH) yang menggairahkan kelenjar tiroid. Ketika
tingkat tiroksin dalam darah adalah tinggi, hipotalamus melepaskan hormon yang
menghambat produksi TSH.
ü Fungsi
Fungsi
hormone tiroksin yaitu mengatur pertukaran zat (metabolisme) di dalam tubuh
serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara mental.
·
Hormon Kortisol ( Cortisol Hormone )
ü Pengertian
Kortisol adalah hormone
steroid, lebih khusus glukokortikoid, yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.Hal
in I dirilis dalam respo terhadap stress dan tingkat rendah glukokortikoid
darah.
ü Fungsi
Fungsi
utama dalam tubuh :
*
Meningkatkan gula darah melalui glukoneogenesis
* Menekan sistem kekebalan tubuh
* Membantu dalam metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat
* Menekan sistem kekebalan tubuh
* Membantu dalam metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat
·
Hormon Somatostatin
ü Pengetian
Somatostatin (SS) adalah peptida yang dihasilkan
oleh beberapa jaringan tubuh, termasuk hipotalamus. Somatostatin menghambat
pelepasan hormon pertumbuhan dalam menanggapi peningkatan GHRH dan
faktor-faktor stimulasi lain seperti konsentrasi glukosa darah rendah.
·
Hormon Epinefrin / Norepinefrin
ü Pengertian
Norepinefrin (INN) (disingkat norepi atau NE)
adalah nama AS untuk noradrenalin (BAN) (disingkat NA atau NAD), sebuah
katekolamin dengan peran ganda termasuk sebagai hormon dan neurotransmitter.
Daerah tubuh yang menghasilkan, atau yang dipengaruhi oleh norepinefrin
digambarkan sebagai noradrenergik. Noradrenalin istilah (dari bahasa Latin) dan
norepinefrin (berasal dari bahasa Yunani) yang dipertukarkan, dengan
noradrenalin menjadi nama umum di sebagian besar dunia.
ü Fungsi
1. sebagai
neurotransmitter dilepaskan dari neuron simpatis yang mempengaruhi jantung.
Peningkatan norepinefrin dari saraf simpatik meningkatkan laju kontraksi
2. Sebagai
hormon stres, norepinefrin mempengaruhi bagian otak, seperti amigdala, di mana
perhatian dan tanggapan dikendalikan
3. Ketika
norepinefrin bertindak sebagai obat, sehingga meningkatkan tekanan darah dengan
meningkatkan tonus vaskular (ketegangan otot) melalui α-adrenergik reseptor
aktivasi, hal ini menyebabkan refleks kompensasi yang mengakibatkan penurunan
denyut jantung
D.
Makronutrien dan Mikronutrien
·
Makronutrien
ü Karbohidrat
Karbohidrat memegang
peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi manusia
dan hewan yang harganya relative murah.Semuua karbohidrat berasal dari
tumbuh-tumbuhsn. Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan
sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida (CO2)
berasal dari udara dan air (H2O)dari tanah. Karbohidrrat yan g
dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa.Disamping itu dihasilkan
oksigen (O2) yang lepas di udara.
·
Fungsi Karbohidrat
- Sumber
energi
Fungsi
utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan
sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyak di dapat di alam dan
harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkaloriin
karbohidrat didalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk
keperluan energi segera sebagian disimpan sebagi glikogen dalam hati dan
jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan
sebagai cadangan energi di dalam jaringn lemak. Seseorang yang memakan
karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk. System saraf sentral dan
otak sama sekali tergantung pada glukosa untuk keperluan energinya.
- Pemberi rasa manis pada
makanan
Karbohidrat memberi rasa
manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida, sejak lahir manusia menyukai
rasa manis. Alat kecapan pada ujung lidah merasakan rasa manis tersebut. Gula
tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalah gula paling manis. Bila
tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa
adalah 1,7; glukosa 0,7;mmaltosa 0,4; dan laktosa 0,2.
- Penghemat protein
Bila karbohidrat makanan
tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi,
dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila
karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
- Pengatur metabolisme lemak
Karbohidrat mencegah
terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilakan
bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam
beta-hidroksi-butirat.Bahan-bahan ini dibentuk dalam hati dan dikelurkan
melalui urine dengan mengikat basa berupa ion natrium.Hal ini dapat menyebabkan
ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi.pH cairan tubuh menurun. Keadaan ini
menimbulkan ketosis atau asidosisyang dapat merugikan tubuh.Dibutuhkan antara
50-100 gram karbohidrat sehari untuk mencegah ketosis.
- Membantu pengluaran feses
Karbohidrat membantu
pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada
feses. Selul osa dalam serat makanan mengatur peristaltic usus sedangkan
hemiselulosa dan pectin mampu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga
memberi bentuk pada sisa makanan yang akan dikeluarkan.
ü Lemak
Klasifikasi:
·
Lipid Sederhana
1. Lemak Netral (Ester Asam
Lemak Dengan Gliserol), sumber:
-
Monogliserida
-
Digliserida
-
Trigliserida
2. Ester
Asam Lemak Dengan Alkohol Berberat Molekul Tinggi
-
Malam
-
Ester Sterol
-
Ester Nonsterol
-
Ester Vitamin A Dan D
·
Lipid Majemuk (Compound Lipids)
1. Fosfolipid
2. Lipoprotein
·
Lipid Turunan (Derived Lipids)
1. Asam Lemak
- jenuh
- tak jenuh
2. Sterol
- kolesterol dan ergosterol
- hormone steroid
- vitamin D
- garam empedu
3. Lain-lain
- karotenoid dan vitamin
A
- vitamin E
- vitamin K
ü Protein
Protein adalah bagian
dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima
bagian tubuh adalah protein, setengahnya ada di dalam otot, seperlima ada di
dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di
dalam jarigan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkutan
zat-zat gizi dan arah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah
protein.Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai
prekursor sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan
molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi yang
tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara
sel-sel dan jaringan tubuh.
Protein adalah molekul
makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta.
Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikar satu sama
lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon,
hidrogen, oksigen dan nitrogen; beberapa asam amino di samping itu mengandung
unsur-unsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan kobalt. Unsur nitrogen adalah
unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak
terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari
berat protein.
·
Fungsi Protein
- Pertumbuhan dan pemeliharaan.
Protein tuubh berada dalam
keadaan dinamis, yang secara bergantian pecah dan disintesis kembali. Riap hari
sekita 3% jumlah protein total berada dalam keadaan berubah ini. Dinding usus
setiap 4-6 hari harus diganti, membutuhkan sisntesi 70 gram protein setiap
hari.
- Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh.
Hormon tiroid,
epinefrin, insulin adalah ptotein, begitu juga dengan enzim.Ikatan-ikatan ini
bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan-perubahan biokimia yang
terjadi di dalam tubuh.
- Mengatur keseimbangan air.
Keseimbangan cairan
tubuh harus dijaga melaui sistem kompleks yang melibatkan protein dan
elektrolit.
- Memelihara netralitas tubuh.
Protein tubuh bentindak
sebagai buffer, menjaga pH tetap konstan. Sebagian besar jaringan tubuh
berfungsi dalam keadaan pH netral atau sedikit alkali (pH 7,35-7,45).
- Pembentukan antibodi
kemampuan tubuh terhadap
detoksifikasi terhadap bahan-bahan racun dikontrol oleh enzim-enzim yang
terdapat terutama di dalam hati.
- Mengangkut zat-zat gizi
protein memegang peranan
esensial dalam mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna melaui dinding
saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-jaringan, dan melalui
membran sel ke dalam sel-sel.
- Sumber energi.
Protein menghasilkan
energi sekitra 4 kkal/g. Namun protein sebagai sumber energi ini relatif lebih
mahal.
·
Mikronutrien
ü Vitamin
Vitamin
adalah zat – zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit
dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus
didatangkan dari luar yaitu makanan. Vitamin dapat dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu : vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin
larut dalam air.
Perbedaan antara vitamin yang larut dalam
lemak dan dalam air
Vitamin
larut lemak
|
Vitamin
larut air
|
Larut
dalam lemak dan pelarut lemak
|
Larut
dalam air
|
Kelebihan konsumsi
dari yang dibutuhkan disimpan dalam tubuh.
|
Simpanan sebagai
kelebihan kebutuhan sangat sedikit.
|
Dikeluarkan dalam
jumlah kecil melalui empedu
|
Dikeluarkan melalui
urin.
|
Gejala defisiensi
berkembang lambat.
|
Gejala defisiensi
sering terjadi dengan cepat.
|
Tidak selalu perlu ada
dalam makanan sehari – hari.
|
Harus selalu ada dalam
makanan sehari – hari.
|
Mempunyai precursor
atau provitamin.
|
Umumnya tidak
mempunyai precursor.
|
Hanya mengandung unsur
C,H, dan O.
|
Selain C, H, dan O
juga mengandung N, kadang – kadang S dan Co.
|
Diabsorpsi melalui
system limfa.
|
Diabsorpsi melalui
vena porta.
|
Hanya dibutuhkan oleh
organisme kompleks.
|
Dibutuhkan oleh
organisme sederhana dan kompleks.
|
Beberapa jenis
bersifat toksik pada jumlah relative rendah (6 – 10 x KGA)
|
Bersifat toksik hanya
pada dosis tinggi atau megadosis (> 10 x KGA)
|
ü Mineral
Tubuh tidak mampu
mensintesa mineral sehingga unsure-unsur ini harus disediakan lewat makanan (essensial).Diperlukan
dalam jumlah sedikit sekali (trace element).
E.
Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein
·
Metabolisme Lemak
Metabolisme
Lemak
adalah mengubah lemak menjadi gliserol dan asam
lemak.Gliserol mengikuti jalan metabolisme glukosa.Sedangkan Oksidasi asam
lemak yaitu rangkaian atom C dipecah menjadi fragmen 2-C melalui Beta-Oksidasi.
Proses ini menyangkut pertautan koenzim A pada gugusan Karboksil (COOH) akhir
dari molekul asam lemak. Hasilnya yaitu pembentukan beberapa komponen 2-C yang
disebut Asetil Ko-A. jumlahnya tergantung pada jumlah atom C pada asam lemak.
Keton Bodies atau badan-badan keton yaitu hasil akhir oksidasi asam lemak,
terdiri dari: Asam aseto asetat, β-hidroksi butirat, dan Aseton.
·
Metabolisme Karbohidrat
-
Dibawah pengaruh insulin dirubah menjadi
glikogen dan disimpan dalam hepar
-
Masuk kedalam sirkulasi secara langsung
dan dimetabolisir oleh jaringan tubuh secara langsung
-
Dirubah menjadi cadangan lemak
-
Disimpan dalam otot dalam bentuk glikogen
dengan bantuan insulin
·
Metabolisme Protein
Metabolisme protein
merupakan metabolisme dari asam amino itu sendiri.Kira-kira 75% asam amino
digunakan untuk sintesis protein.Asam-asam amino dapat diperoleh dari protein
yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh kita.
Degradasi ini merupakan proses kontinu.
Asam amino selanjutnya
digunakan untuk sintesis protein, diperoleh dari makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan (protein nabati), dan makanan dari hewan (protein hewani).
F.
Metabolisme Purin, Pirimidin, dan Porfirin
·
Metabolisme Purin
- Adenosin → Inosin → Hiposantin → Santin → Asam Urat
- Guanosin → Guanin → Santin → Asam Urat
- Santin oksidase adalah enzim yang merubah santin → asam
urat, enzim tsb banyak terdapat di: hati, ginjal, usus halus
- Penyakit Gout (pirai) ditandai oleh tingginya asam urat
dalam tubuh, sehingga terjadi penimbunan dibawah kulit berbentuk tophi
Ø Metabolisme
Pirimidin
·
Sitosin → Urasil → Dihidrourasil → Asam β ureidopropionat → CO2 +
NH3
·
Timin → Dihidrotimin → Asam β ureidoisobutirat → CO2 + NH3
·
Katabolisme pirimidin terutama berlangsung di hati
Ø Metabolisme
Porfirin
·
Protein hemoglobin merupakan protein yang terdiri dari rantai polipeptida
yang dinamakan APOPROTEIN dan gugus lain, yaitu gugus PROSTETIK.
·
Perkataan hemoglobin adalah singkatn kata yang mempunyai arti globulin
darah. Protein tersebut mengandung porfirin yang terikat pada besi di samping
polimer asam amino. Oleh karenanya porfirin besi disebut HAEMA sedangkankan
apoproteinnya disebut GLOBIN.
·
Sintesis dan katabolisma hemoprotein dan berbagai protein lain yang
mengandung Fe terjadi secara terus menerus dalam tubuh seiring dengan sintesis
dan katabolisme porfirin serta pemakaian kembali atom Fe.
G.
Pembentukan Urea
Urea
adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4
atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide
yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai
adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa
ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya
meruntuhkan konsep vitalisme.Urea merupakan produk
metabolik mengandung nitrogen dari katabolisme protein pada manusia.
Hampir seluruh
ureum dibentuk di dalam hati, dari metabolisme protein (asam
amino).Urea berdifusi bebas masuk ke dalam cairan intra sel dan
ekstrasel.Zat ini dipekatkan dalam urinuntuk diekskresikan.
Lebih dari 90%
urea diekskresikan melalui ginjal, dansebagian melalui saluran gastrointestinal
dan kulit.Pada ginjal normal, 40% sampai 70% urea yang sangat difusif bergerak
secara pasif keluar dari tubula ginjal dan ke dalam interstitium, yang
pada akhirnya memasuki plasmakembali.
H.
Keadaan Kenyang dan Puasa
·
Kenyang
Selama makan, kita
memasukkan karbohidrat, lemak, dan protein, yang kemudian dicerna dan di
serap.Sebagian bahan makanan digunakan dalam jalur-jalur yang menghasilkan ATP,
untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh dibawa ke depot bahan bakar, tempat bahan
tersebut disimpan.
Selama periode dari
permulaan absorbsi sampai selesai, kita berada dalam keadaan kenyang atau
keadaan absorptive.
·
Puasa
Kadar glukosa darah
memuncak pada waktu sekitar 1 jam setelah makan, dua jam setelah makan, kadar
kembali ke rentang puasa (antara 80-100mg/dL) seiring dengan oksidasi atau
pengubahan glukosa menjadi bentuk simpanan bahan bakar oleh jaringan penurunan
glukosa menyebabkan penurunan sekresi insulin.
Namun, apabila kita
berpuasa terus selama 12 jam,, kita masuk ke status basal yang di kenal sebagai
keaadaan pasca obsobtif.
Manfaat
puasa bagi kesehatan tubuh :
1) Memberi kesempatan
beristirahat bagi sistim pencernaan dari seluruh kegiatan mencerna makanan dan
minumam.
2) Memberi kesempatan bagi sel
dan jaringan tumbuh untuk memperbarui diri setelah di gunakan terus menerus
selama sebelas bulan.
3) Menghindarkan penderita
diabetes, tekanan darah tinggi, kencing batu dari kelebihan makanan tertentu
yang menyebabkan atau memperparah penyakit tersebut.
4) Melatih kemampuan untuk lebih
dapat mengendalikan emosi, menjadi lebih sabar dan memiliki kesehatan mental
yang prima dalam menghadapi berbagai tekanan dalam kehidupan.
I.
Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi
Tanda
dan gejala kecukupan nutrisi seseorang data dilihat pada :
1.
Penampilan umum
Tanda
dari nutrisi yang baik yang
dapat dilihat dari penampilan umumnya adalah responsive. Gejala yang dapat
dilihat jjika nutrisi yang kurang baik adalah lesu.
2.
Postur
Tanda nutrisi yang baik
dapat lihat dari postur yang tegak, lengan dan tungkai lurus.Gejala yang timbul
jika nutrisi kurang baik adalah bahu kendur, dada cekung dan punggung bungkuk.
3.
Otot
Tanda yang dapat dilihat
jika nutrisi terpenuhi dengan baik adalah otot berkembang dengan baik, kuat, da
terdapat lemak dibawah kulit.
Sedangkan gejala yang
dapat dilihat jika kecukupan nutrisi buruk adalah penampilan lemah, sering
merasa nyeri dan edema.
4.
Kontrol system saraf
Seseorang yang memiliki
nutrisi yang baik dapat dilihat kurang iritabilitas atau kelelahan dan memiliki
kestabilan psikologis.
Gejala yang timbul jika
nutrisi kecukupan nutrisi krang baik adalah iritabilitas, bingung, tangan dan
kaki terasa terbakar dan kesemutan.
5.
Fungsi kardiovaskuler
Tanda
: laju denyut dan irama jntung normal, tekanan darah normal.
Gejala
: laju denyut janung cepat (di atas 100 kali/menit),irama tidak normal dan
tekanan darah meningkat.
6.
Vitalitas umum
Tanda : bertenaga,
penampilan kuat
Gejala : mudah lelah,
kurang energy, mudah tertidur dan mudah capek
7.
Rambut
Tanda kecukupan nutrisi
baik: rambut berkilau, kuat, kulit kepala sehat.
Gejala jika kecukupan
nutrisi buruk : rambut kusam, kusut, kering, tipis dan kasar, mudah rontok.
8.
Kulit
Tanda kecukupan nutrisi
yang baik : kulit halus dan sedikit lembab dengan warna baik.
Gejala yang dapat
dilihat jika nutrisi tidak baik : kasar, kering, bersisik, pucat.
9.
Wajah dan leher
Tanda kecukupan nutrisi
yang baik : warna merata, halus, penampilan sehat.
Gejala yang dapat
dilihat jika nutrisi buruk : wajah berminyak, bersisik, kulit gelap di pipi dan
dibawah mata, wajah kasar disekitar hidung dan mulut.
10. Bibir
Tanda kecukupan nutrisi
yang baik : halus, penampilan lembab (tidak pecah-pecah atau bengkak).
Gejala jika nutrisi
buruk : kering, lesi angular pada sudut mulut.
11. Gusi
Tanda jika kecukupan
nutrisi baik : warna merah muda, tidak bengkak atau berdarah.
Gejala jika kecukupan
nutrisi buruk : gusi bengkak dan mudah berdarah.
12. Lidah
Tanda jika kecukupan
nutrisi baik : warna merah muda, halus. Gejala jika kecukupan nutrisi buruk :
penampilan bengkak, kasar, warna daging.
13. Gigi
Tanda jika kecukupan
nutrisi baik : gigi tidak berlubang dan nyeri.
Gejala
jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan salah posisi.
14. Mata
Tanda jika kecukupan
nutrisi baik : mata terang, jernih, penampilan bersinar
Gejala jika kecukupan
nutrisi buruk : kekeringan membrane mata, kemerahan, kering.
15. Kuku
Tanda jika kecukupan
nutrisi baik : penampilan keras, merah muda
Gejala jika kecukupan
nutrisi buruk : kuku mudah patah.
16. Kaki atau tungkai
Tanda jika kecukupan
nutrisi baik : tidak nyeri, lemah, dan bengkak.
Gejala jika kecukupan
nutrisi tidak baik : edema betis, kesemutan dan lemah.
BAB III
MASALAH
A.
Pertantanyaan dari peserta diskusi !
·
Jelaskan pengaturan syaraf pada system pencernaan !
·
Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses defekasi !
·
Jelaskan penyebab terjadinya penyakit gastritis !
·
Jelaskan proses pembentukan urine !
·
Jelaskan tentang cara menghitung BBI ( Berat Badan Ideal ) dan IMT
( indeks Masa Tubuh )
B.
Jawaban pertanyaan dari
peserta diskusi
Ø Pengaturan syaraf pada
system pencernaan
1. Susunan saraf pusat
Persyarafan organ saluran cerna terutama berasa dari system
saraf otonom yaitu saraf simpatis dan parasimpatis.Saraf parasimpatis keluar
dari segmen cranial dan sacral. Sebagian besar saluran cerna seperti,
esophagus, lambung, p[ancreas, dan sepertiga bagian atas usus halus dipersarafi
oleh nervus vagus yang keluar dari segmen cranial. Sepertiga bagian distal
seperti kolon sigmoid, rectu, dan anus dipersarafi oleh nervus pelvicus yang
keluar dari sacral 2, 3, dan 4.
2. Susunan saraf enteric
a. Pleksus Auerbach
(mienterikus
·
Antara lapisan oto longitudinal dan sirkular
·
Peristaltic/pergerakan usus
-
Kontraksi tonik di dinding usus
-
Intensitas kontraksi ritmis
-
Kecepatan konduksi gelombang eksitatoris
b. Pleksus messner
·
Submukosa, kontraksi otot submukosa
·
Sekresi GI, aliran darah local dan absorbs local.
Ø Defekasiadalah proses pengeluaran zat-zat makanan yang
berupa sisa-sisa hasil metabolisme dalam tubuh dalam bentuk feces dan
melibatkan organ pencernaan anus.
Ø Penyebab terjadinya
penyakit gastritis
Penyebabnya bisa karena penderita
makannya tidak teratur, terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengonsumsi obat-obatan tertentu,atau sebab-sebab lainnya seperti mengonsumsi alkohol,
pola tidur yang tidak teratur dan stress. Maag juga bisa terjadi apabila si
penderita telat makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag makan dengan
porsi yang terlalu banyak.Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit maag
tersebut sangat berbahaya sekali dan dapat menyebabkan kematian.
Ø Proses pembentukan urine
Proses
pembentukan urine meliputi 3 tahap yaitu :
1. Tahap penyaringan
(filtrasi)
2. Tahap penyerapan kembali
(reabsorpsi)
3. Tahap pengeluaran zat
(augmentasi)
Berikut ini adalah
uraiannya:
1.Tahap penyaringan (filtrasi).
Tahap
filtrasi terjadi di badan Malpighi yang di dalamnya terdapat glomerulus yangdikelilingi sangat dekat
oleh kapsula Bowman .Proses filtrasi: Ketika darah yang
mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat lain serta sel-sel darah dan
molekul protein masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga
mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut, melewati pori-pori
endotelium kapiler glomerulus, kecuali sel-sel darah dan molekul protein.
Kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi, masuk ke dalam
ruang kapsula Bowman.Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsula Bowman disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Urine primer ini
mengandung: air, protein, glukosa, asam amino, urea dan ion anorganik. Glukosa,
ion anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh.
2. Tahap penyerapan kembali (reabsorpsi).
Filtrat glomerulus atau
urine primer mengalami tahap reabsorpsi yang terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal, dan lengkung Henle. Proses tahap ini
dilakukan oleh sel-sel epitelium di
seluruh tubulusginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan
tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah: glukosa, asam
amino, ion-ion Na+,
K+, Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-, sedangkan
kadar urea menjadi lebihtinggi.
Proses reabsorpsi : mula-mula urine primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus
proksimal, kemudian mulai direabsorpsi hingga mencapai lengkung Henle. Zat-zat
yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini adalah glukosa, ion Na+, air, dan
ion Cl-.Setiba
di lengkung Henle, volume filtrat telah
berkurang.Hasil tahap reabsorpsi ini dinamakan urine sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan urine sekunder adalah air, garam, urea,
dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine. Urine
sekunder masuk ke dalam tubulus kontortus distal dan terjadi lagi penyerapan
zat-zat yang tidak digunakan dan kelebihan air diserap sehingga terbentuk urine.
3.Tahap Pengeluaran (Augmentasi).
Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran pengumpul (tubulus kolektivas). Dari tubulus kolektivas,
urine dibawa ke pelvis renalis, lalu
ke ureter menuju kantung kemih (vesika urinaria).
Perhatikan gambar berikut.
Ø Cara menghitung BBI dan
IMT
ü Cara menghitung BBI
BBI
= ( TB – 100 ) – ( 10% ( TB – 100 )
ü Cara menghitung IMT
BB
/ ( TB meter ) pangkat 2
Ket
: IMT < 18,5 artinya BB kurang
18,5 – 22,5 artinya BB
normal
23 – 24,9 artinya normal
tinggi
25,0 – 29,9 artinya
gemuk
>30 artinya gemuk
sekali
BAB IV
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Semua sel tubuh
membutuhkan makanan yang cukup, makanan merupakan kebutuhan pokok untuk hidup,
dan beberapa zat makanan penting sekali untuk kesehatan. Bila makanan tidak
mengandung zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh kelancaran kerja fisiologis akan
terganggu.
Sistem yang berperan
dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas
saluran pencernaan dan organasesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut
sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati,
kantong empedu, dan pancreas
B.
Saran
Kami merasa pada makalah
ini kami banyak kekurangan, karena kurangnya referensidan pengetahuan pada saat
pembuatan makalah ini, kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun pada pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
Potter
dan perry. 2006. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan praktik. Jakarta:
EGC.
Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II.
Jakarta: EGC
Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta:
EGC
Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran.
Jakarta: EGC
risman, dr. 2004. Gizi
dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC.
Budiyanto, Agus K., 2001, Dasar-dasar ilmu
gizi, UMM Press: Malang
Despopoulos and Sibernagl.2003. Color Atlas of Physiology,
5th edition. Thieme-Stuttgart : New York
Ganong, William F. 2005. Review of Medical Physiology, 22nd
edition. LANGE – McGraw Hill. Available at server fk-unram/document/
Hartono, Andri. 2006. Terapi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta : EGC.
Murray, Robert K. 2003. Biokimia Harper.
Jakarta : EGC.
Rimbawan dan Siagian, A, 2004. Indeks Glikemik Pangan : Cara Mudah
Memilih Pangan yang Menyehatkan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Saladin, 2003, Anatomy & Physiology: The unity of Form and
Function, 3rd edition, The McGraw-Hill Companies
Sediaoetama, Djaeni Ahmad. 2008. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan
Profesi, Jilid 1.Jakarta : Dian Rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar